Amerika Serikat (AS) masih waspada akan teknologi Cina. Walaupun Donald Trump sudah lengser, ternyata pelarangan bisnis Huawei saat ini semakin diperketat. Tapi berbeda cerita dengan Xiaomi yang sudah terbebas dari daftar blacklist Amerika Serikat, dan langsung ada perubahan.
Huawei dilarang memakai teknologi AS karena dituduh ada sangkut paut dengan pihak militer Cina dan berbisnis dengan Iran. Sedangkan Xiaomi dimasukan ke daftar blacklist karena dituduh juga ada sangkut pautnya dengan pemerintah Cina, karena sang CEO mendapatkan penghargaan dari pemerintah Cina.
Tentunya keduanya ada perbedaan. Jika Huawei dilarang penuh untuk memakai teknologi apapun dari AS. Sedangkan Xiaomi ditutup pintu investasinya untuk para pengusaha di AS, sehingga nilai sahamnya pun kini turun.
Huawei sepertinya belum dapat menghembus nafas lega karena Joe Biden memilih untuk memperketat pelarangan. Kini raksasa teknologi Cina tersebut tidak dapat memasuk produk untuk perangkat 5G. Jadi Huawei semakin sulit untuk mencari pemasok dan juga sulit untuk memasarkan perangkatnya. Karena seperti yang kita tahu Huawei juga sangat berpengaruh untuk segmen jaringan.
Pelarangan ini berbeda cerita untuk Xiaomi. Setelah mengajukan banding, Xiaomi mendapatkan angin segar. Para investor diizinkan Kembali untuk melakukan investasi terhadap Xiaomi. Setelah terbebas, saham Xiaomi naik 12% di Hong Kong dan naik 7% secara keseluruhan.
Diktuop dari Wall Street journal, melalui Detik.com, Hakim pada siding mengatakan blacklist Xiaomi ini dapat dikatakan sembarangan. Karena pelarangan ini hanya berdasarkan sang CEO mendapatkan penghargaan dari pemerintah Cina. Tidak Xiaomi yang mendapatkan penghargaan ini, dan hal ini juga tidak dapat dijadikan patokan utama sebagai pelarangan.
Leave a Reply