Setelah melarang Huawei berbisnis dengan Amerika Serikat, Trump Kembali melarang perusahaan besar lainnya asal Cina yaitu WeChat dan TikTok. Aplikasi ini dilarang oleh Trump diunduh dari App Store AS pada malam minggu lalu. Tentunya pelarangan ini dilakukan karena ada isu keamanan di aplikasi Cina tersebut.
Menjelang pelarangannya, pada jumlat lalu aplikasi WeChat diunduh sampai 10.000 kali. Hal ini meningkat 150% dibanding hari sebelumnya dan meningkat 233% dari minggu ke minggu. Peningkatan ini tentunya meningkat karena sudah ada isu WeChat akan dihapus di App Store. TikTok juga mengalami peningkatan yang sama pada jumat lalu, yaitu diunduh sampai 247.000 kali. Hal ini meningkat sampai 12% berdasarkan Sensor Tower.
TikTok yang berbasis di Beijing sebelumnya sudah melakukan negosiasi dengan AS untuk membuat perusahaan baru secara global, yaitu TikTok Global. Trump mencoba menawarkan kepada Microsoft, Oracle, dan Walmart untuk mengakuisisi TikTok Global, dengan catatan basisnya akan berbeda dengan TikTok yang sudah ada. Tapi database yang ada akan terpisah dari Cina karena Trump tidak percaya data rakyatnya di simpan di server Cina. Jika hal ini terjadi TikTok Global kemungkinan besar tidak akan sesukses TikTok Cina karena berbeda secara keseluruhan.
WeChat juga diklaim menyimpan data para penggunanya dan disinyalir tidak aman. Pelarangan WeChat ini cukup menimbulkan kontroversi karena di AS banyak rakyat dan keturunan Cina yang menggunakan WeChat. Aplikasi ini tidak hanya untuk berteman dan mengobrol saja. Aplikasi ini juga banyak digunakan untuk berbagai metode pembayaran, membaca berita dan masih banyak lagi.
Memang sangat disayangkan beberapa perusahaan besar Cina dilarang untuk berbisnis. Sampai saat ini hal ini menjadi kontroversi antara memang benar mendobrak keamanan atau AS hanya ketakutan Cina merajai teknologi melewati negara lainnya.
Leave a Reply