Ini Nilai TKDN Yang Harus Dipenuhi Perangkat 5G. Tapi….

Saat ini semakin banyak ponsel dengan kemampuan jaringan 5G ke Indonesia. Mulai dari harga 3 jutaan sampai belasan juta. Tentunya ponsel 5G tersebut memerlukan regulasi dari pemerintah agar jaringan bisa berjalan. Kabarnya memang TKDN 5G minimal harus sama seperti 4G. Tapi perhitungannya akan berbeda.

Belum lama ini Oppo meluncurkan Oppo A74 5G dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp 3,5 jutaan saja. Artinya ponsel 5G akan semakin banyak dan semakin terjangkau. Karena pada awalnya baru perangkat flagship dan mahal saja yang memiliki kemampuan 5G.

Walaupun sudah banyak bermunculan, tetap regulasi sangat dibutuhkan kejelasan. Karena dikhawatirkan jaringan 5G yang ada pada ponsel yang ada di pasaran saat ini langsung dikunci begitu saja.

Diktuip dari Johnny G. Plate, melalui Kompas.com, kabarnya nilai TKDN 5G minimal sama dengan TKDN 4G, yaitu 30%. Saat ini aturan TKDN 5G sudah tertanam pada peraturan Menteri Kemenkominfo No.2 Tahun 2021 tentang rencana strategis kementrian komunikasi dan informatika tahun 2020-2024. Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa TKDN terbukti efektif menekan impor ponsel sampai 30%.

Tapi kabarnya Johnny belum memutuskan apakah perhitungan TKDN 5G dan TKDN 4G akan sama atau tidak. Jika TKDN 4G bisa dipenuhi oleh para vendor dengan jalur hardware atau software. Yang artinya di dalam hardware atau software atau keduanya harus ada produk atau buatan dari Indonesia.

Jika memang TKDN akan sama persis seperti TKDN 4G, artinya perangkat yang sudah ada di pasaran Indonesia akan bisa langsung menikmati jaringan 5G dengan dukungan provider yang ada. Tapi jika tidak, perangkat tersebut tidak akan bisa menikmati jaringan 5G. Hal ini juga harus diatur oleh pemerintah, jika memang ada perangkat 5G yang tidak bisa memenuhi TKDN apakah bisa mengusulkan beberapa dokumen tanpa menarik ponsel yang sudah dipasarkan atau tidak.