Resident Evil 2 Dilarang di Cina, Dan Penjual “Menggambar Ulang” Cover Untuk Menjualnya

  • Home
  • Fix-Tory
  • Resident Evil 2 Dilarang di Cina, Dan Penjual “Menggambar Ulang” Cover Untuk Menjualnya

Siapa yang tidak kenal dengan Resident Evil. Sebuah game yang menjadi awal bagi survival horror game lainnya muncul. Capcom belum lama ini sudah merilis Remake dari Resident Evil 2 untuk mesin yang lebih baru, yaitu PS4, Xbox One, dan PC. Review dari berbagai gamer cukup positif, karena tidak hanya meningkatkan grafis, tapi dari segi gameplay jauh lebih menantang.

Tapi sayangnya kesuksesannya ini tidak semanis di Cina. Di negara tirai bambu itu game ini di cekal. Karena di Cina dilarang keras game berbau porno, judi, atau kekerasan dan darah seperti di Resident Evil. Tapi banyak beribu cara untuk orang Cina menjualnya. Salah satunya mereka menggambar sendiri cover CD game ini. Dan tidak hanya satu game.

Yap salah satu penggemar game penasaran mencari tahu bagaimana game ini dijual. Karena Resident Evil 2 Remake sudah masuk dalam daftar black list di negara ini. Dan memang ternyata benar mereka menjual dengan cover yang “menarik”. Tapi siapa yang menggambar gambar itu ? gambar itu Digambar oleh bocah berumur 8 tahun.

foto : taobao

Tidak semua menggambar ulang cover sebenarnya. Ada yang memberikan kode karena tidak ingin ketahuan oleh pemerintah ini adalah game Resident Evil 2. Ada yang menamakan “First Day on the Job at the Police Station: Remake”. Dan tidak salah menamakan seperti itu, karena memang di game ini Leon S. Kennedy bertugas di hari pertamanya dan langsung berhadapan dengan zombie.

foto : taobao

Ada nama lain seperti “Fried Cold Rice 2”, “Come Beat Me 2”, “Biochemical Crisis”, atau simpel hanya “January 25th”, karena tanggal itu adalah rilisnya game Resident Evil 2.

Terkadang ada yang menggantinya dengan game lain yang tidak terlalu menakutkan seperti “Little Nightmares”, hanya mengubah judulnya agar memberi petunjuk kepada pembeli. Versi lainnya ada yang memakai gambar zombie dari Plants vs Zombies.

Ini bukan pertama kalinya Cina melarang sebuah game masuk ke negaranya. Sebelumnya ada game Battlefield 4 yang dilarang, dan para penjual langsung mengganti namanya dengan “Boyfriend Storm”.

Tapi tidak selamanya para pengembang game menyerah kepada Cina. Seperti  Diablo 3, Blizzard berusaha keras agar bisa menjualnya di Cina dengan bekerjasama dengan pengembang game Cina, yaitu NetEase. Mereka berusaha menutupi semua yang dilarang seperti menghapus darah, mengganti adegan yang menunjukan tengkorak, dan lainnya.

Tapi jika merasa kurang suka dengan serba sensor di game Diablo 3 ini teman-teman Fixme bisa bermain Demon buddy kok.

Apakah jika peraturan di Indonesia ketat seperti Cina akan “kreatif” seperti ini ?



1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *