Membuka ponsel dengan wajah rasanya seperti sihir. Simple, cepat, kekinian dan tidak perlu memasukan angka atau huruf untuk membukanya. Mulai dari iOS dan android semua berlomba-lomba menyuguhkan fitur face unlock yang cepat dan aman. Tapi apakah benar-benar aman ?
Industri smartphone sepertinya setuju bahwa bukan Apple saja yang berambisi di fitur face unlock ini. Tapi memang ketika iPhone X menyemat fitur ini semua vendor langsung mengikuti, jadi Apple tetaplah pionir dari semua ini. Tapi sebenarnya ini adalah tren yang “buruk”.
Untuk seri iPhone dan beberapa android lain seperti Xiaomi Mi 8 tidak menerapkan fitur ini begitu saja. Mereka memanfaatkan sensor infrared dan dot projector, juga dibantu dengan machine learning untuk keamanan tambahan. Dengan infrared dan dot projector ini bisa mengidentifikasi ratusan sampai ribuan titik di wajah dalam kondisi gelap atau cukup cahaya. Tapi tetap saja wajah tidak sekompleks sidik jari.
Dulu saat peluncuran iPhone X banyak yang membuat video tentang iPhone X ini yang bisa dibuka oleh orang yang kembar. Dan karena hal itu FaceID 2 diklaim lebih aman dan cepat dibanding pendahulunya. Tapi nyatanya ? FaceID 2 masih bisa dijebol oleh orang kembar. Dua orang yang memiliki akun bernama LifeOfTwinz, mencoba untuk “mengelabui” iPhone XS Max yang baru mereka beli. Dan ternyata memang iPhone XS Max itu masih tidak bisa membedakan antara muka kembar.
Hal lebih buruk akan terjadi di ponsel yang hanya mengandalkan kamera saja. Biasanya ponsel yang menyemat face unlock hanya dengan kamera ini ada di ponsel yang murah, kalaupun ada ponsel mahal yang menyemat fitur seperti ini tapi tetap menyediakan pengamanan tambahan melalui sidik jari seperti seri Oneplus 6 dan 6T. Ponsel yang hanya mengandalkan kamera memang tidak aman. Paling fitur tambahannya hanya memanfaatkan flash untuk membuka di kondisi kurang cahaya.
Memang pasti ada yang berfikir bahwa kita hanya pengguna biasa dan tidak punya kembaran juga. Tapi tetap harus mencegah hal yang tidak diinginkan. Apalagi jika mempunyai data yang sensitif di dalamnya. Jika memang ponsel mempunyai fitur sidik jari, teman-teman Fixme bisa memanfaatkannya sebagai keamanan tambahan. Jika tidak ada, tetap memasukan kode angka atau huruf yang cukup kompleks dan mudah di ingat, tidak seadanya.
Leave a Reply