Hubungan Huawei dan Amerika belum kunjung membaik sampai saat ini. Beberapa pihak lain juga menduga hal sama, yaitu perangkat Huawei diduga “mengintai” para pengguna. Walau Huawei menampik keras hal tersebut, mereka telah menkonfirmasi saat ini sedang mengembangkan pengganti Android dan Windows di perangkat mereka. Karena jika memang kedepannya Huawei dilarang memakai produk dari Amerika, Huawei tidak bisa menggunakan sistem operasi tersebut.

Dikutip dari berita harin Jerman, Die Welt, “ kami sedang mempersiapkan sistem operasi sendiri. Hal ini akan diterapkan jika memang kami tidak bisa menggunakan sistem operasi yang sudah ada. Kami harus bersiap-siap,” Ungkap Richard Yu, selaku eksekutif Huawei.

Pemerintah Amerika Serikat menggugat Huawei untuk tidak menggunakan perangkat telkomunikasi dari Cina dikarenakan masalah keamanan. Banyak praduga mengenai hal ini, namun Amerika tidak sendiri. Beberapa negara lain seperti Inggris dan Australia ikut khawatir akan adanya perangkat Huawei.

Sebenarnya Huawei sudah mengembangkan sistem operasinya sendiri semenjak 2012 lalu. Dan sekarang harus bekerja lebih keras jika memang tidak ada jalan keluar dari masalah yang sedang menimpa mereka. Huawei juga harus mengembangkan sistem operasi pengganti di lini laptop mereka. Walaupun tidak ada laptop yang masuk resmi ke Indonesia, laptop Huawei cukup digandrungi diluar sana.

Disamping itu Huawei juga harus mencari opsi lain dari sektor hardware. Jika masalah prosesor ponsel sudah aman karena Kirin bisa berjalan baik. Tapi jika Huawei masih ada komponen lain yang disokong dari Amerika, seperti prosesor Intel di laptopnya, Huawei harus mengganti itu juga.