Belum lama berita tentang kebocoran keamanan Tokopedia, kali ini giliran Bukalapak. Pada Senin, 4 Mei 2020, ada sekitar 13 juta akun Bukalapak yang “disandera.” Tapi kali ini tidak hanya data pengguna yang diretas, melainkan data para orang penting juga diambil begitu saja.
Seorang hacker dengan username “Startexmislead” mengklaim dirinya sudah mempunyai kurang lebih 13 juta data pengguna Bukalapak. Hal ini ditemukan pada Senin, 4 Mei 2020. Tentunya hal ini ditemukan di dark web dengan forum yang diberi nama Raid.
Untuk membuktikan klaimnya, dirinya mengungkapkan beberapa data yang didapatnya. Secara mengejutkan data yang diungkap adalah Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid. Nama ini adalah para petinggi Bukalapak. Zaky dan Nugroho dulu menjabat sebagai CEO dan CTO. Sedangkan Fajrin sampai saat ini sedang memegang pimpinan Bukalapak.
Menurut Intan Wibisono, selaku Head of Corporate Communications Bukalapak, melalui kumparan, saat ini sedang diinvestigasi dari laporan yang didapat. Saat dicek ternyata hal tersebut adalah data lama. Jadi bukan kejadian baru.
Data tersebut berasal dari seorang hacker dari Pakistan dengan username Gnoticplayers. Kejadian ini terjadi pada Maret 2019 mendatang. Bukalapak mengklaim sampai saat ini tidak ada data pengguna yang berhasil diretas atas username Startexmislead. Tapi Bukalapak tetap menganjurkan untuk mengganti segera password dan mengaktifkan autentikasi 2 faktor terhadap nomor ponsel. Karena data yang bocor pada 2019 silam sudah terlanjur tersebar sampai saat ini.
Leave a Reply