Krisis chip di dunia saat ini masih terjadi karena pandemic Covid-19. Meningkatnya produksi barang elektronik tidak berimbang dengan tenaga kerja yang saat ini ada. Jadi jangan kaget jika ponsel, laptop, atau tablet saat ini dan kedepannya akan meningkat harganya. Tapi tidak akan hanya itu saja yang terkena dampaknya. Mobil, motor, dan beberapa benda lainnya akan ikut langka dan naik harga penjualannya.
Dikutip dari popsci, perusahaan Nissan akan membuat kurang dari 500.000 mobil saja karena kelangkaan chip ini. Karena chip semiconductor ini juga dibutuhkan di sebuah kendaraan. Chip ini akan bertugas sebagai otak yang mengatur segala hal di sebuah kendaraan. Sama halnya seperti prosesor di sebuah ponsel.
Hampir setiap aspek benda di sekeliling kita saat ini pasti memakai sebuah chip untuk bekerja. Hal ini dilakukan agar benda atau alat yang ada ini dapat bekerja lebih baik karena memiliki “otak” yang bisa membantu bekerja lebih efisien dibanding tidak memiliki sebuah chip. Dengan adanya sebuah chip, kerja di dalam sistem akan lebih teratur, sehingga terjadi sebuah kerusakan atau hal yang tidak diinginkan akan lebih minim.
Hal ini di Indonesia juga sudah terlihat. Apalagi di sebuah laptop. Barang elektronik ini sangat dibutuhkan untuk WFH atau sekolah online. Tapi rata-rata laptop terbaru saat ini itu menyentuh 6 juta paling murah. Berbeda dengan dulu laptop murah masih bisa menyentuh harga 4 jutaan.
Kelangkaan chip ini akan mereda seiring Covid-19 sudah bisa dikontrol. Dikutip dari popsci, CEO chipmaker STMicro mengatakan kelangkaan chip diperkirakan akan berakhir pada awal 2023 mendatang. Ada juga pendapat dari CEO automaker Stellantis mengatakan kelangkaan ini akan berakhir pada tahun 2022. Tidak ada yang dapat memastikan secara pasti kapan akan mereda. Yang pasti sambil menunggu Covid-19 mereda, alangkah baiknya kita membeli sebuah barang elektronik dengan bijak agar bertahan lebih lama dibanding seharusnya.
Leave a Reply