4 Pertimbangan Diantara Snapdragon Dan Mediatek

Chipset manufaktur besar di pasar ponsel saat ini masih dipegang oleh Qualcomm dan MediaTek. Tidak bisa dipungkiri saat ini Qualcomm Snapdragon adalah yang paling populer. Tapi saat ini MediaTek mulai mengejar dengan menyuguhkan berbagai chipset yang bertenaga, dengan harga yang lebih murah dibanding Snapdragon. Lebih baik mana diantara dua chipset ini?

MediaTek yang berbasis di Cina ini memang selalu dipandang sebelah mata. Karena dulu performanya terkenal sulit bersaing dengan Snapdragon. Tapi sekarang mulai berubah dengan mulainya kemunculan seri G.

Di artikel ini akan membahas dari 3 bagian. Mulai dari low-end, mid-end, dan high-end. Karena pasar ketiganya ini cukup kompetitif dengan masing-masing chipset unggulannya

Low-End

Pasar low-end saat ini masih cukup banyak digemari. Untuk seri Snapdragon low-end diisi oleh seri 400. Dan untuk MediaTek diisi oleh seri A atau P.

Untuk MediaTek di segmen ini memang performa terasa kurang. Karena disini MediaTek lebih menyuguhkan kepada manajemen baterai yang baik, ketimbang performa. Memang manajemen Snapdragon di segmen ini juga baik, tapi mereka lebih mengedepankan performa.

Mid-End

MediaTek seri G ini adalah chipset seri gaming yang menyasar ke pasar mid-end.  Awal kemunculannya lewat Redmi Note 8 Pro dengan Mediatek G90T. Seri G ini memang tidak iklan belaka, karena memang dapat menyuguhkan performa baik dibanding seri Snapdragon yang sekelas. Tapi walaupun performanya baik, seri G masalah manajemen baterai tidak sebaik seri Snapdragon, khususnya Snapdragon seri 600 dan 700.

Jadi sektor mid-end antara dua ponsel ini kebalikan dari seri low-end. Masing-masing ada kelebihan tersendiri.

High-End

Tentunya untuk sektor high-end masih dipercayakan kepada Snapdragon seri 800. Seri ini terbukti selalu dapat menyajikan performa yang baik. Termasuk daya tahan baterainya. Memang untuk seri MediaTek juga baik, tapi baru di pasar Cina saja.

MediaTek Dimensity saat ini baru berfokus di Cina. Dimensity ini dapat menyuguhkan performa yang mampu bersaing dengan Snapdragon seri 800. Dimensity juga sebenarnya ada untuk segmen mid-end, tapi saat ini juga masih berfokus di Cina.

Semua akan berubah Ketika nanti Dimensity diluncurkan secara global.

Faktor Lain

Untuk yang suka mengotak-atik Android, seperti install custom rom, rooting, dan hal lainnya sebenerarnya masih kaya di pasar Snapdragon. Snapdragon saat ini terbukti selalu menjadi daya Tarik para developer untuk mengembangkan berbagai bahan otak-atik supaya ponsel bisa bebas dikembangkan, diluar dari sistem resminya.

Termasuk Gcam. Aplikasi kamera porting dari Google Pixel ini berfokus untuk Snapdragon. Memang Gcam saat ini juga bisa digunakan di MediaTek, Exynos, dan Kirin. Tapi lebih optimal di Snapdragon.